Allahhu Akbar!! Ini Kehebatan Kapal Nabi Nuh AS

ilustrasi

Reportaseterkini.net - Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai membuat kapal. Apa yang dilakukan oleh Nabi Nuh dan pengikutnya ternyata menjadi bahan ejekan dan cemoohan. Akan tetapi, Nabi Nuh kemudian berkata, “Jika sekarang kalian mengejekku dan orang-orang yang bersamaku, sebentar lagi kami akan mengejek kalian karena aku tahu siksaan dan kebinasaan yang bakal menimpa kalian sehingga kalian tahu siapa yang akan ditimpa siksaan yang menghinakan di dunia seperti siksaan yang kekal akan menimpa di akhirat.” Setelah pembuatan kapal selesai, Nabi Nuh dan pengikutnya menyiapkan semua perbekalan. Selain itu, Allah memerintahkan Nabi Nuh membawa berbagai hewan yang berpasangan, jantan dan betina. Setelah selesai mempersiapkan perbekalan, lalu Nabi Nuh berkata kepada pengikutnya, “Naiklah ke dalam kapal dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Kemudian, Allah berfirman, “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan air yang tercurah. Kami jadikan burni memancarkan beberapa mata air, lalu bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.” Hujan pun turun selama empat puluh hari empat puluh malam. Akhirnya, bencana banjir besar melanda seluruh kota dan desa. Jeritan dan tangisan manusia terdengar di mana-mana. Mereka begitu panik karena ke mana pun mereka berlari, air mengejar dan menenggelamkan mereka. Tiada tempat berlindung dari banjir yang dahsyat itu, kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh orang Mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah. Kaum Nuh benar-benar telah hancur tersapu banjir yang dahsyat tersebut.

Sebelum terjadinya banjir, Nabi Nuh mengajak anaknya yang bernama Kan’an untuk segera menaiki kapal, bersama kerabat dan pengikutnya.

Hai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Namun, anaknya menolak dan menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nabi Nuh begitu sedih dengan sikap keras kepala anaknya. Ia pun berkata, “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah yang Maha Penyayang.” Kemudian, Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar menyelamatkan anaknya dan membukakan pintu hatinya, “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” Allah memperingatkan Nabi Nuh dan berfirman, “Hai Nuh! sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu. Sesungguhnya, perbuatannya tidak baik. Oleh sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”

Hai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Namun, anaknya menolak dan menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nabi Nuh begitu sedih dengan sikap keras kepala anaknya. Ia pun berkata, “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah yang Maha Penyayang.” Kemudian, Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar menyelamatkan anaknya dan membukakan pintu hatinya, “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” Allah memperingatkan Nabi Nuh dan berfirman, “Hai Nuh! sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu. Sesungguhnya, perbuatannya tidak baik. Oleh sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” Nabi Nuh pun berdoa, mengakui kesalahannya, dan pasrah terhadap takdir Allah, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahuinya. Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku dan menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.”

Akhirnya, Kan’an pun tenggelam bersama kaum Nuh yang zalim. Mereka semua mati ditelan banjir yang dahsyat tersebut. Meskipun merasa sedih Setelah semua pengikutnya yang zalim tenggelam, Allah memberi perintah kepada bumi dan langit agar berhenti melaksanakan tugasnya, “Hai bumi, telanlah airmu; dan hai langit (hujan), berhentilah.” Surutlah air banjir yang dahsyat itu. Perintah pun diselesaikan dan kapal itu pun berlabuh di atas Bukit Judy. Judy adalah sebuah daerah di Negara Armenia.

Lalu, Allah berkata kepada Nabi Nuh, “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat dad orang-orang yang bersamamu. Ada umat-umat yang Kami beri kesenangan kepada mereka. Kemudian, mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.” Nabi Nuh dan pengikutnya pun selamat, termasuk ketiga putra Nabi Nuh yang beriman, yakni Sam, Ham, dan Yafits. Kelak, ketiganya akan menurunkan keturunan dengan warna kulit yang berbeda. Sam memberikan keturunan bangsa berkulit putih. Ham memberikan keturunan bangsa berkulit hitam. Yafits memberikan keturunan bangsa berkulit kuning.

Lalu, mereka turun dari kapal dan bersiap-siap membangun kehidupan baru yang lebih balk serta melanjutkan dakwah menyampaikan ajaran Allah Swt. [reportaseterkini.net]
Post a Comment